Gibranmeninggal pada 1931 dalam usia 48 tahun, tapi karyanya baru diterjemahkan ke bahasa Indonesia untuk pertama kali pada 1949 oleh Bahrum Rangkuti. Pada pertengahan 1950-an Kahlil Gibran sudah mulai ramai diperbincangkan di Indonesia. Lalu pada 1970-an, menurut cerita Eka Budianta, anak-anak Indonesia sudah banyak diberi nama Gibran oleh
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Anak-anakmu bukanlah anak-anakmuMereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiriMereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimuMeskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmuPada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmuKarena mereka memiliki ikiran mereka sendiriEngkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpiEngkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimuKarena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkanSang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauhJadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.******Catatanku, tulisan kahlil gibran mengantarkanku pada kesadaran bahwa anak adalah manusia kecil yang diamanahkan pada kita. Amanah kemandirian melintasi ruang dunia yang sangat luas, dan terkadang sangat dingin. Semoga kita dengan kegembiraan menggandeng tangan kecilnya melintasi tanjakan, belukar dan berbagai kesalahan kekhilafan menuju puncak kemandiriannya. Lihat Humaniora Selengkapnya
KahlilGibran. Anakmu bukanlah anakmu. Mereka adalah putra putri kerinduan kehidupan terhadap dirinya sendiri. Mereka terlahir lewat dirimu, tetapi tidak berasal dari dirimu. Dan, meskipun mereka bersamamu, mereka bukan milikmu. 3 Implikasi Penting, ketika kita menyadari bahwa anak adalah pusaka yang diberikan oleh Allah kepada kita:
Anakanakmu bukanlah anak-anakmu Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu. Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu ~ Kahlil Gibran ~
ANAKMUBUKAN ANAKMU. Anakmu bukanlah anakmu. mereka adalah putra kerinduan diri Sang Hidup. Melaluimu mereka ada. namun bukan darimu. Meskipun mereka bersamama. ( On Children - Kahlil Gibran ) --- dari berbagai sumber ---Diposting oleh CATATAN SEORANG "MUSAFIR" di 16.29 Tidak ada komentar:
Khalil Gibran) Anakmu bukan milikmu Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri
SementaraPuisi Khalil Gibran tentang anak adalah: Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu Karena mereka memiliki
AnakAnakmu (Kahlil Gibran) Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu. Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Anakmu bukan anakmu, tetapi dia adalah anak Sang Hidup yang rindu diri-Nya". "Engkau bisa menyerupai anakmu tetapi jangan paksa anakmu menyerupaimu", (Khalil Gibran). Cinta kepada anak adalah mendidiknya sesuai dengan bakat atau bawaannya, bukan sesuai dengan bakat atau keinginan orang tuanya.Seorang anak yang menjadi musisi hebat atau
wevVCyW. byod7rquox.pages.dev/59byod7rquox.pages.dev/390byod7rquox.pages.dev/352byod7rquox.pages.dev/364byod7rquox.pages.dev/368byod7rquox.pages.dev/345byod7rquox.pages.dev/52byod7rquox.pages.dev/324
kahlil gibran anakmu bukan anakmu